Mimisan Pada Anak
Mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak berusia 2 hingga 10 tahun. Mimisan berarti keluarnya darah dari hidung, bisa keluar dari hidung, kulit dan merupakan salah satu gangguan perdarahan pada anak. Umumnya, mimisen terjadi secara spontan dan dapat berhenti dengan sendiri. Mimisan jarang menyebabkan hal yang serius, namun sering menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua maupun anak yang mengalaminya. Mimisan terjadi pada 60% masyarakat, hanya 6% yang membutuhkan pertolongan medis. Penyebab mimisan dapat diklasifikasikan menjadi penyebab lokal dan kelainan sistemik, namun umumnya 80-90% kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Mimisan pada anak sering diakibatkan adanya alergi karena jaringan sangat tipis sekali, benturan, pukulan, bahkan bersin dengan tekanan kuat, keganasan yang menyebabkan perdarahan dan trauma misal mengorek hidung (nose picking).
Mimisan yang terjadi secara terus menerus maka akan memiliki pengaruh yang dapat menurunkan volume darah pada anak. Trombosit merupakan salah satu yang mengalami gangguan pada saat terjadinya mimisan. Trombosit sendiri merupakan kepingan darah yang memiliki peran dalam pembekuan darah. Perdarahan saat mimisan karena turunnya trombosit biasanya berdampak tidak terlalu parah. Namun demikian, apabila pendarahan sudah terkena bagian penting seperti organ vital pada otak, maka akan menjadi fatal dan lebih sulit untuk ditangani karena sifatnya sistemik. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan apabila anak mengalami mimisan adalah melakukan pengamatan trombosit karena pada prinsipnya mimisan memiliki kaitan dengan trombosit maka perlu dilihat apakah mimisan cepat berhenti atau tidak. Apabila mimisen memakan waktu lama untuk berhenti maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dibawa ke dokter, selain itu untuk menegakkan diagnosis, maka harus dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk melihat perkembangannya.
Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi mimisan pada anak adalah dengan menjaga kebersihan hidung dengan tidak memasukkan benda asing ke hidung, memberikan edukasi kepada anak agar tidak menghembuskan napas terlalu kencang saat membuang ingus dan selalu melakukan pengawasan saat anak bermain. Selain itu, pastikan kuku anak tidak panjang dan selalu dalam keadaan bersih sehingga meminimalisir kuman yang masuk saat membersihkan hidung. Jangan biasakan mengorek hidung terlalu dalam karena hal tersebut dalam menimbulkan luka. Pencegahan dapat kita terapkan sejak dini, mulai dari diri sendiri. Jika mimisan pada anak sering terjadi dan sulit dihentikan, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis untuk mencari tahu apa penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai.